ISBD
(ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR)
Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya
masyarakat Indonesia
SertaPerbedaan Masyarakat Pedesaan
dan Perkotaan
Disusun
Oleh :
PRODI
D-III KEBIDANAN
STIKES
HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONGPAJARAKAN-PROBOLINGGOTAHUN AJARAN 2012-201
Kata
Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah
ini. Tujuan kami makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan kepada pembaca
tentang ”ISB ( Ilmu Sosial Budaya Dasar)” serta untuk menyelesaikan tugas.
Ucapan terima kasih atas selesainya tugas ini dan semoga
bermanfaat bagi penulis sendiri dan bagi pembaca. Ucapan terima kasih kami
haturkan kepada para staf dosen selaku dosen pengampu mata kuliah ilmu sosial
budaya dasar yang telah membimbing penyusunan malakah ini.
Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis mengucapkan
terima kasih.
Genggong,
1 desember 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………….....................................
DAFTAR ISI…………………………………………………...................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang.................................................................................................4
1.2
Tujuan.............................................................................................................4
1.3
Rumusan Masalah
..........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Identifikasi konsep kebudayaan dan Perkembangan Sosial Budaya Masyarakat
Indonesia.....................................................................................................................5
2.2
Identifikasi konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat
Indonesia.....................................................................................................................
2.3 Masyarakat
pedesaan dan perkotaan...............................................................
2.4 Definisi
Masyarakat.......................................................................................
2.5 Unsur-Unsur
Masyarakat...............................................................................
2.6 Syarat-syarat
masyarakat................................................................................
2.7
Ciri-ciri masyarakat desa dan masyarakat kota..............................................
2.8 Sumber daya yang ada di pedesaan dan perkotaan dalam upaya kesehatan ibu
dan anak
2.9 Masalah-masalah masyarakat pedesaan dan
perkotaan
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society)
adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi
terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang
berada dalam kelompok tersebut. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah
suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah
sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain).
Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup
bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Kebudayaan
atau budaya menurut Bapak Antropologi Indonesia Koenjtaraningrat (1996), adalah
keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
Pengertian tersebut merujuk pada gagasan J.J Honigmann (1973) tentang wujud
kebudayaan atau disebut juga ‟gejala kebudayaan‟. Honigmann membagi kebudayan
kedalam tiga wujud, yakni kebudayaan dalam wujud ide, pola tindakan dan artefak
atau benda-benda.
Mengacu
pada konsep diatas, jika dikembalikan pada realita yang ada di kehidupan bangsa
Indonesia, kiranya kita bisa memilah setiap wujud kebudayaan yang ada, minimal
dari yang kita temui setiap harinya. Sejalan dengan itu, kemudian akan muncul
pertanyaan klasik ”apakah ada yang namanya budaya Indonesia?”serta kaitannya
dengan masyarakat.
B. RUMUSAN
MASALAH
1.
Bagaimanakah perkembangan sosial
budaya yang ada di Indonesia?
2.
Bagaimanakah konsep kebudayaan
Indonesia?
3.
Perbedaan kehidupan perkotaan dan
pedesaan?
C. TUJUAN DAN
MANFAAT PENULISAN
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Mata
Kuliah Sistem Sosial Budaya Indonesia. Serta bertujuan untuk membantu para pembaca makalah mengetahui
bagaimana kebudayaan itu berkembang di Indonesia dan mengetahui macam-macam
kebudayaan yang ada di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
I. KONSEP BUDAYA DAN PERKEMBANGAN
SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT INDONESIA
A. Pengertian
Kebudayaan
Pengertian kebudayaan menurut dari
beberapa pendapat:
Kebudayaan adalah peradaban yang
mengandung pengertian yang luas meliputi pemahaman. dan perasaan suatu bangsa
yang kompleks, meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat
istiadat (kebiasaan) dan pembawaan lainnya yang diperoleh dari anggota
masyarakat. (Taylor, 1981)
a.
Menurut Koentjoroningrat (1980)
Budaya
berasal dari kata BUDHAYAH yang berasal dari kata budhi yang berati budi atau
akal. Kebudayaan adalah hal-hal yang bersangkutan dengan akal. Kata budaya
berati perkembangan majemuk dari budi dan daya. Jadi kebudayan adalah hasil
cipta rasa dan karsa
b.
Menurut Sidi Gozaila
Kebudayaan
dalah cara berpikir dan cara merasa, yang menyatakan diri dalam seluruh segi
kehidupan dari golongan manusia yang membentuk satu kehidupan sosial dalam
ruang dan waktu
c.
Menurut Ki Hajar Dewantara
Terdapat
2pengertian mengenai kebudayaan:
1.
Kebudayaan adalah buah budi manusia
2.
Kebudayaan adalah hasil perjuangan
manusia terhadap dua pengaruh yang kuat, yakni alam dan jaman (kodrat dan
manusia) dalam perjuangan mana terbukti kejayaan hidup manusia
d.
Menurut Iris Beaber dan Linda
Beaner
Kebudayaan
sebagai pandangan yang koheren tentang sesuatu yang dipelajari, dibagi, atau
yang dipertukarkan oleh sekelompok orang
e.
Menurut Larry A. Samovar &
Richard E. Porter
Kebudayaan
berarti sebagai simpanan akumulatif dari pengetahuan, pengalaman, nilai, sikap,
makna, hirarki, agama, pilihan waktu, peranan, relasi ruang, konsep yang luas
dan obyek material atau kepemilikan yang dimiliki dan dipertahankan oleh
sekelompok orang atau suatu generasi
f.
Menurut Gudykunt dan Kim (1992)
Sistem
pengetahuan yang dipertukarkan oleh sejumlah orang dalam kelompok yang besar
g.
Menurut Edward T. Hall (1981)
Kebudayaan
adalah komunikasi dan komunikasi adalah kebudayaan
h.
Menurut M.J Herkovits &
Bronislaw Malinowski
Cultural
Determinism yang berarti bahwa segala sesutu yang terdapat di dalam masyarakat
ditentukan adanya kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.
Kebudayaan
sebagai sesuatu yang superorganic (artinya berada diatas sesuatu badan) karena
kebudayaan yang turun menurun dari generasi ke generasi tetap hidup terus
meskipun orang-orang yang menjadi masyarakat senantiasa silih berganti
i.
Menurut Selo Soemardjan dan
Soelaiman
Kebudayaan
sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta manusia
j.
Menurut Linton
Kebudayaan
adalah konfigurasi dari tingkah laku yang dipelajari dari hasil tingkah laku
yang unsur-unsur pembentuknya didukung dan diteruskan oleh anggota dari masy
tertentu
k.
Menurut Sultan Takdir Ali Syahbana
Manifestasi
suatu bangsa
l.
Menurut Moh. Hatta
Kebudayaan
adalah ciptaan hidup dari suatu bangsa
m.
Menurut Haji agus Salim
Kebudayaan
adalah persatuan istilah budi dan daya menjadi makna sejiwa dan tidak dapat
dipisah-pisahkan
n.
Menurut Mukti Ali (1982)
Kebudayaan
adalah budi daya, tingkah laku manusia yang digerakkan oleh akal dan
perasaannya.
II. TUJUAN DAN RUANG LINGKUP KEBUDAYAAN
Tujuan:
Mengembangkan kepribadian, kepekaan
dan wawasan pemikiran yang berkenaan dengan kebudayaan agar daya tangkap,
persepsi dan penalaran mengenai lingkungan budaya masyarakat dapat lebih
manusiawi
Tujuan yang diharapkan dapat :
1. Mengusahakan penajaman kepekaan
masyarakat terhadap lingkungan budaya
2. Memberi kesempatan kapada
masyarakat untuk dapat memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan
dan budaya
3. Mangusahakan agar masyarakat tidak
jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan
4. Menjembatani para masyarakat kita
agar lebih mampu berdialog satu sama lain
Ruang
lingkup
Berbagai aspek kehidupan yang
seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat
didekati dengan menggunakan budaya
Hakekat manusia sebagai kesatuan
atau universal akan membentuk beraneka ragam kebudayaan masing-masing sesuai
dengan jaman dan tempatnya.
III. WUJUD DARI KEBUDAYAAN
J. J Honigmann (dalam Koenjtaraningrat, 2000) membedakan
adanya tiga ‘gejala kebudayaan’ : yaitu : (1) ideas, (2) activities,
dan (3) artifact, dan ini diperjelas oleh Koenjtaraningrat yang
mengistilahkannya dengan tiga wujud kebudayaan :
- Wujud kebudayaan sebagai suatu yang kompleks dari ide-ide, gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya.
- Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat
- Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Mengenai wujud kebudayaan ini, Elly M.Setiadi dkk dalam
Buku Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (2007:29-30) memberikan penjelasannya sebagai
berikut :
1.
Wujud Ide
Wujud tersebut menunjukann wujud ide dari kebudayaan,
sifatnya abstrak, tak dapat diraba, dipegang ataupun difoto, dan tempatnya ada
di alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan yang bersangkutan itu hidup.
Budaya ideal mempunyai fungsi mengatur, mengendalikan,
dan memberi arah kepada tindakan, kelakuan dan perbuatan manusia dalam
masyarakat sebagai sopan santun. Kebudayaan ideal ini bisa juga disebut adat
istiadat.
2. Wujud perilaku
Wujud tersebut dinamakan sistem sosial, karena menyangkut
tindakan dan kelakuan berpola dari manusia itu sendiri.
Wujud ini bisa diobservasi, difoto dan didokumentasikan
karena dalam sistem ssosial ini terdapat aktivitas-aktivitas manusia yang
berinteraksi dan berhubungan serta bergaul satu dengan lainnya dalam
masyarakat. Bersifat konkret dalam wujud perilaku dan bahasa.
3. Wujud Artefak
Wujud ini disebut juga kebudayaan fisik, dimana
seluruhnya merupakan hasil fisik. Sifatnya paling konkret dan bisa diraba,
dilihat dan didokumentasikan. Contohnya : candi, bangunan, baju, kain komputer
dll.
IV.
ORIENTASI NILAI BUDAYA
Orientasi
nilai adalah bersifat komplek tetapi terpola..pada prinsip.. yang mengutamakan
tatanan dan langsung pada tindakan dan pikiran manusia yang berhubungan dengan
solusi dalam memecahkan masalah.
Ada tiga asumsi:
1. Orang dalam semua budaya harus menemukan solusi untuk memecahkan masalah
2. Solusi yang tersedia tidak terbatas
3. Satu solusi cenderung dipilih anggota budaya tertentu. Semua solusi yang potensial tampak pada setiap budaya.
Orientasi human nature
Human nature adalah menunjuk pada karakter pembawaan sifat manusia. Yang dipandang sebagai berpembawaan baik, jahat atau campuran dari itu. Manusia dipandang tidak hanya sebagai baik atau jahat tetapi juga untuk merubah dan tidak dapat berubah. Kita harus mengakui bahwa hubungan manusia sebagai campuran baik dan buruk sedangkan yang tidak sama adalah sebagai pandangan adalah netral.Ada enam solusi potensial pada masalah ini yaitu;
1. manusia yang jahat tetapi dapat merubah
2. manusia itu jahat tapi tidak dapat dirubah
3. manusia adalah netral yang respek pada baik dan jahat
4. manusia adalah campuran baik dan jahat.
5. manusia itu baik tapi dapat berubah
6. manuysia itu baik dan tidak dapat berubah
> Orientasi nature/alam -person
Ada tiga tipe utama yaitu:
1. Menguasai alam: orientasi ini,melihat bahwa semua kekuatan alam dapat mengatasi masalah
2. Harmoni dengan alam : orientasi ini bahwa disini tidak ada perbedaan antara kehidupan manusia , sifat dan supernatural.
3. Penaklukan terhadap alam yang unggul di negara seperti Spanish Amerika, yaitu kita percaya bahwa tidak ada sesuatu yang dapat dikerjakan untuk mengontrol alam jika ada ancaman tidak sesuatupun yang dapat terlepas dari bahaya.
> Orientasi waktu
Merupakan orientasi pada tiga masa yaitu
1. Waktu masa lalu adalah unggul dalam budaya dalam penempatan nilai yang tinggi pada tradisi di masa lalu
2. Orientasi masa sekarang yaitu dimana orang-orang memberi perhatian yang relatif kecil pada apa yang dikerjakan pada masa lalu dan pada apa yang akan terjadi masa depan.
3. 0rientasi masa depan dimana memiliki nilai tinggi.
> Orientasi aktivitas
Aktivitas manusia dapat dilihat dalam tiga cara yaitu:
1. Doing, orientasi ini melibatkan pada tipe aktivitas yang hasilnya tampak pada eksternal individu yang diukur dengan sesuatu
2. Being adalah merupakan lawan yang exterm dari orientasi doing
3. Becoming merupakan integrasi keseluruhan pada perkembangan diri.
> Orientasi relational
Menurut Kluckhon dan Strodbeck memisahkan tiga cara untuk mengartikan hubungan dengan orang lain yaitu:
1. Individualism
orientasi ini ditandai dengan otonomi individu dengan kata lain individu adalah unik dan sebagai entitas tersendiri. Prioritas tujuan dan sasaran nya adalah memprioritaskan pada individu daripada kelompok.Contoh negara yang seperti ini adalah Amerika Serikat
2.Orientasi langsung atau lineality
orientasi ini memfokuskan pada kelompok dengan tujuan kelompok adalah lebih utama. Menurut Kluckhon dan Strodbeck kontinyuitas dari kelompok adalah melalui waktu. Individu-individu adalah penting hanya untuk anggota kelompok tersebut.Contohnya beberapanegara aristokrasi di Eropa.
3. Collaterality
orientasi ini memfokuskan pada kelompok tetapi bukan perluasan kelompok melalui waktu. Agaknya fokus pada perluasan kelompok secara lateral/ ke samping (anggota kelompok dari individu yang paling dekat dalam waktu dan tempat). Tujuan dari kelompok ditas kepentingan individu. Pada kenyataannya orang-orang tidak mempertimbangkannya kecuali vis a vis/ sebagai lawan anggota kelompok. Contoh identifikasi orang jepang dengan perusahaannya di mana dia bekerja atau universitas di mana dia belajar.
Ada tiga asumsi:
1. Orang dalam semua budaya harus menemukan solusi untuk memecahkan masalah
2. Solusi yang tersedia tidak terbatas
3. Satu solusi cenderung dipilih anggota budaya tertentu. Semua solusi yang potensial tampak pada setiap budaya.
Orientasi human nature
Human nature adalah menunjuk pada karakter pembawaan sifat manusia. Yang dipandang sebagai berpembawaan baik, jahat atau campuran dari itu. Manusia dipandang tidak hanya sebagai baik atau jahat tetapi juga untuk merubah dan tidak dapat berubah. Kita harus mengakui bahwa hubungan manusia sebagai campuran baik dan buruk sedangkan yang tidak sama adalah sebagai pandangan adalah netral.Ada enam solusi potensial pada masalah ini yaitu;
1. manusia yang jahat tetapi dapat merubah
2. manusia itu jahat tapi tidak dapat dirubah
3. manusia adalah netral yang respek pada baik dan jahat
4. manusia adalah campuran baik dan jahat.
5. manusia itu baik tapi dapat berubah
6. manuysia itu baik dan tidak dapat berubah
> Orientasi nature/alam -person
Ada tiga tipe utama yaitu:
1. Menguasai alam: orientasi ini,melihat bahwa semua kekuatan alam dapat mengatasi masalah
2. Harmoni dengan alam : orientasi ini bahwa disini tidak ada perbedaan antara kehidupan manusia , sifat dan supernatural.
3. Penaklukan terhadap alam yang unggul di negara seperti Spanish Amerika, yaitu kita percaya bahwa tidak ada sesuatu yang dapat dikerjakan untuk mengontrol alam jika ada ancaman tidak sesuatupun yang dapat terlepas dari bahaya.
> Orientasi waktu
Merupakan orientasi pada tiga masa yaitu
1. Waktu masa lalu adalah unggul dalam budaya dalam penempatan nilai yang tinggi pada tradisi di masa lalu
2. Orientasi masa sekarang yaitu dimana orang-orang memberi perhatian yang relatif kecil pada apa yang dikerjakan pada masa lalu dan pada apa yang akan terjadi masa depan.
3. 0rientasi masa depan dimana memiliki nilai tinggi.
> Orientasi aktivitas
Aktivitas manusia dapat dilihat dalam tiga cara yaitu:
1. Doing, orientasi ini melibatkan pada tipe aktivitas yang hasilnya tampak pada eksternal individu yang diukur dengan sesuatu
2. Being adalah merupakan lawan yang exterm dari orientasi doing
3. Becoming merupakan integrasi keseluruhan pada perkembangan diri.
> Orientasi relational
Menurut Kluckhon dan Strodbeck memisahkan tiga cara untuk mengartikan hubungan dengan orang lain yaitu:
1. Individualism
orientasi ini ditandai dengan otonomi individu dengan kata lain individu adalah unik dan sebagai entitas tersendiri. Prioritas tujuan dan sasaran nya adalah memprioritaskan pada individu daripada kelompok.Contoh negara yang seperti ini adalah Amerika Serikat
2.Orientasi langsung atau lineality
orientasi ini memfokuskan pada kelompok dengan tujuan kelompok adalah lebih utama. Menurut Kluckhon dan Strodbeck kontinyuitas dari kelompok adalah melalui waktu. Individu-individu adalah penting hanya untuk anggota kelompok tersebut.Contohnya beberapanegara aristokrasi di Eropa.
3. Collaterality
orientasi ini memfokuskan pada kelompok tetapi bukan perluasan kelompok melalui waktu. Agaknya fokus pada perluasan kelompok secara lateral/ ke samping (anggota kelompok dari individu yang paling dekat dalam waktu dan tempat). Tujuan dari kelompok ditas kepentingan individu. Pada kenyataannya orang-orang tidak mempertimbangkannya kecuali vis a vis/ sebagai lawan anggota kelompok. Contoh identifikasi orang jepang dengan perusahaannya di mana dia bekerja atau universitas di mana dia belajar.
> Penerapan Orientasi
Nilai orientasi ini digunakan untuk memahami komunikasi dengan strangers. Dengan mempertimbangkan dua budaya yang tampaknya mirip misalnya inggris dan Amerika Serikat. Sementara ada juga yang mirip di permukaannya saja ternyata berbeda orientasinya. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya misunderstanding antara orang-orang dalam budaya yang berbeda.
Nilai orientasi ini digunakan untuk memahami komunikasi dengan strangers. Dengan mempertimbangkan dua budaya yang tampaknya mirip misalnya inggris dan Amerika Serikat. Sementara ada juga yang mirip di permukaannya saja ternyata berbeda orientasinya. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya misunderstanding antara orang-orang dalam budaya yang berbeda.
V. PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Pengertian
perubahan kebudayaan adalah suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi
karena ketidak sesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda
sehingga tercapai keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan.
Semua terjadi
karena adanya salah satu atau beberapa unsur budaya yang tidak berfungsi lagi,
sehingga menimbulkan gangguan keseimbangan didalam masyarakat.
Perubahan
dalam kebudayaan mencakup semua bagian yaitu : kesenian, ilmu pengetahuan,
teknologi dan filsafat bahkan perubahan dalam bentuk juga aturan-aturan
organisasi social. Perubahan kebudayaan akan berjalan terus-menerus
tergantung dari dinamika masyarakatnya.
Ada
faktor-faktor yang mendorong dan menghambat perubahan kebudayaan yaitu:
1. Mendorong
perubahan kebudayaan
Adanya unsur-unsur kebudayaan
yang memiliki potensi mudah berubah, terutama unsur-unsur teknologi dan ekonomi
( kebudayaan material).
Adanya individu-individu yang
mudah menerima unsure-unsur perubahan kebudayaan, terutama generasi muda.
Adanya faktor adaptasi dengan
lingkungan alam yang mudah berubah.
2. Menghambat
perubahan kebudayaan
Adanya
unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi sukar berubah
seperti :adat
istiadat dan keyakinan agama ( kebudayaan non material)
Adanya
individu-individu yang sukar menerima unsure-unsur perubahan terutama generasi
tu yang kolot.
Ada juga
faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan :
1.
Faktor
Intern
- Perubahan Demografis
- Konflik Sosial
- Bencana Alam
- Perubahan Lingkungan Alam;L’;’
2. Faktor Ekstern
- Perdagangan
- Penyebaran Agama
- Peperangan
- Konflik Sosial
- Bencana Alam
- Perubahan Lingkungan Alam;L’;’
2. Faktor Ekstern
- Perdagangan
- Penyebaran Agama
- Peperangan
VI.
Kaitan Manusia Dan Kebudayaan
Secara
sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai
perilaku kebudayaan. Dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia.
Tetapi apakah sesederhana itu hubungan keduanya? Dalam sosiologi manusia dan
kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya adalah bahwa walaupun keduanya
berbeda tapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan.
Dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar
sesuai dengannya. Tampak bahwa keduanya akhirnya merupakan satu kesatuan
Contoh :
1.
Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
2. Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life )
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value)
3. Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
2. Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life )
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value)
3. Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.
4. Kebudayaan
khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.
5. Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.
5. Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.
VII. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
1.
Bahasa
Adalah alat atau perwujudan budaya yang
digunakan manusia untuk saling berkomunikasi
atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat),
dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau
orang lain.
Bahasa
memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum dan fungsi khusus.
Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi,
dan alat untuk mengadakan integrasi
dan adaptasi
sosial. Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk mengadakan hubungan
dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni
(sastra), mempelajari naskah-naskah kuno, dan untuk mengeksploitasi ilmu
pengetahuan dan teknologi
2.
Sistem
teknologi
Teknologi
menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi, memakai, serta memelihara segala
peralatan dan perlengkapan.
Masyarakat kecil yang berpindah-pindah atau
masyarakat pedesaan yang hidup dari pertanian
paling sedikit mengenal delapan macam teknologi tradisional (disebut juga
sistem peralatan dan unsur kebudayaan fisik),
3.
Sistem
mata pencaharian
Perhatian para ilmuwan pada sistem mata
pencaharian ini terfokus pada masalah-ma/salah mata pencaharian tradisional
saja, di antaranya:
4.
Organisasi
social
Adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh
masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum,
yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa
dan negara.
Sebagai makhluk
yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi
sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang
tidak dapat mereka capai sendiri. Yang meliputi: kekerabatan, asosiasi dan
perkumpulan, system kenegaraan, system kesatuan hidup dan perkumpulan.
5.
Sistem
pengetahuan
Adalah segala sesuatu yang diketahui manusia
tentang benda, sifat, keadaan, dan harapan-harapan.
Sistem
pengetahuan tersebut dikelompokkan menjadi:
6.
Religi
dan upacara keagamaan
Dapat dicontohkan agama merupakan sebuah
unsure kebudayaan yang penting dalam sejarah umat manusia yang merupakan sebuah
institusi dengan keanggotaan yang diakui dan biasa berkumpul bersama untuk
beribadah dan untuk mendapatkan kebahagiaan sejati. Yang meliputi:
a) Sistem
kepercayaan
Merupakan suatu keyakinan pada sesuatu hingga
mengakibatkan penyembahan kepada Tuhan, roh atau lainnya
b)
Sistem
nilai dan pandangan hidup
Merupakan
suatu konsep atau cara pandang manusia yang mengandung nilai-nilai yang
bersifat mendasar tentang diri dan dunianya yang menjadi panduan untuk meraih
kehidupan yang bermakna’’
c)
Komunikasi
keagamaan
Adalah
suatu proses penyampaian informasi keagaaman (pesan, ide, gagasan) dari satu
pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya
d)
Upacara
keagamaan
Adalah
suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang
melakukan ritual-ritual untuk memuja Tuhan dan biasanya disertai dengan
persembahan
7.
Kesenian
Kesenian
mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat manusia
akan keindahan yang dinikmati dengan mata
ataupun telinga.
Sebagai makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai
corak kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian yang
kompleks.
Jenis-jenis
kebudayaan di Indonesia
Prof.
Dr Koentjaraningrat menguraikan tnetang jenis kebudayaan dibagi menjadi 3 :
Jenis
kebudayaan sebagi kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai, norma, peraturan.Ã
abstrak à terikat à sistem budayaà adat-istiadat
Sebagai
suatu kompleks akativitas serta tindkan berpola dari manusia dalam masyarakat Ã
konkrit à sistem sosial
Sebagai
benda-benda hasil karya manusia à kebudayaan fisik à seluruh hasil karya
manusia
Ciri-ciri
kebudayaan di Indonesia
Sebagai
potensi dasar, unsur-unsur kebudayaan Bali yang khas, unggul dan menyiratkan
nilai-nilai luhur yang positif perlu dikedepankan
Sebagai
cara atau pendekatan, terkristalisasi bahwa hakikat pendekatan kebijaksanaan
VII. PERKEMBANGAN
SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT INDONESIA
Posisi
Indonesia terletak di persimpangan dua Samudra (Hindia dan Pasifik) dan dua
Benua (Asia dan Australia), yang sejak dahulu merupakan daerah perlintasan dan
pertemuan berbagai macam agama dan ideologi serta kebudayaan.
Dalam
kondisi yang demikian, maka terdapat 5 lapisan perkembangan sosial budaya
Indonesia:
1.
Lapisan sosial budaya lama dan asli, yang memperlihatkan persamaan yang
mendasar (bahasa, budaya,dan adat) di samping perbedaab-perbedaan dari daerah
kedaerah. Persatuan dan kesatuan yang bersumber kepada lapisan ini tidak di
tiadakan oleh datangnya agama dan nilai-nilai baru.
2. Lapisan
keagamaan dan kebudayaan yang berasal dari India . wilaya Indonesia merupakan pusat
pengenmangan peradaban Hindia di pulau Jawa, namun kesadaran akan kebersamaan
tetap dijunjung tinggi (Bineka Tunggal Ika).
3. Lapisan
yang datang dengan agama islam tersebar luas di Wilayah Indonesia yang
sekaligus juga memberikan corak tata kemasyarakatan, sebagaimana halnya agama
Budha dan Hindu yang telah memberi warna pada tatanan masyarakat dan struktur
ketata Negaraan.
4. Lapisan
yang datang dari Barat bersama dengan agama Kristen melengkapi kehidupan umat
beragama di Indonesia di tengah tengah pengaruh dominasi asing yang silih
berganti dari kerajaan kerajaan Spanyol, Portugis, Belanda, dan Inggris.
5. Lapisan
kebudayaan Indonesia yang dimualai kesadaran bangsa. Munculnya rasa
nasionalisme yang tinggi terhadap kekuasaan asing telah memberikan inspirasi
dan tekad untuk mendorong lahirnya gerakan Budi Utomo tanggal 20 Mei 1908,
kemudian disusul dengan pemantapan Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
Sejak
periode perkembangan Nasional, semakin dirasakannya perkembangan perceturan
ideologi yang pada garis besarnya terbagi atas 3 kategori yaitu:
1. Ideologi
yang menitikberatkan pada nilai-nilai agama
2
Ideologi yang menitikberatkan pada
sosialisme
3. Ideologi
yang menitikberatkan pada nasionalisme.
Dalam
negara Republik Indinesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945
itu, nilai-nilai luhur yang merupakan
kepribadian yang merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa inilah yang
kemudian menjadi ideologi dan dasar negara yang di kenal sebagai pancasila,
yang akhirnya di tuangkan dalam pembukaan UUD 1945. Dengan demikian,
pertumbuhan dan perkembangan sosial budaya di Indonesia pada hakikatnya
bersumber pada nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam falsafah dan dasar
negara pancasila.
Setelah
kemerdekaan, salah satu hal penting yang menyangkut konsepsi nusantara dan yang
berkembang menjadi wawasan nusantara ialah Deklarasi 13 Desember 1957 tentang
wilayah perairan Indonesia (Mochtar Kusumaatmadja, 1993).
“Bahawa
segala perairan di sekitar, diantara dan yang menghubungkan pulau-pulau atau
bagian pulau-pulau yang termasuk daratan Negara Republik Indonesia, dengan
tidak memandang luas atau lebarnya adalah bagian-bagian yang wajar daripada
wilayah daratan Negara Republik Indonesia dan dengan demikian merupakan bagian
dari pada perairan pedalaman atau perairan nasional yang berada di bawah kedaulatan
mutlak daripada negara Republik Indonesia. Lalu lintas yang damai di perairan
pedalaman ini bagi kapal asing terjamin selama dan sekedar tidak bertentangan
dengan kedaulatan dan keselamatan negara Indonesia. Penentuan batas laut
teritorial yang lebarnya 12 mil yang di ukur dari garis-garis yang
menghubungkan titik-titik yang terluar daripada pulau-pulau negara Republik
Indonesia akan di tentukan dengan UDD”.
Ada
beberapa pertimbangan yang mendorong pemerintah mengeluarkan pernyataan wilayah
perairan Indonesia adalah sebagai berikut:
1)
Bentuk geografi RI sebagai suatu negara kepulauan memiliki sifat dan corak
tersendiri yang memerlukan pengaturan sendiri pula
2)
Bagi kesatuan wilayah RI, semua kepulauan dan laut harus dianggap sebagai suatu
kesatuan yang bulat
3)
Penetapan batas laut teritorial (1939) tidak sesuai lagi dengan kepentingan
keslamatan dan keamanan Negara RI
4)
Setiap negara yang berdaulat berhak dan berkewajiban untuk mengambil tindakan
yang di pandangnya perlu untuk melindungi keutuhan dan keselamatan negaranya.
B. Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya
masyarakat
Dinamika sosial dan kebudayaan itu,
tidak terkecuali melanda masyarakat Indonesia, walaupun luas spektrum dan
kecepatannya berbeda-beda. Demikian pula masyarakat dan kebudayaan Indonesia
pernah berkembang dengan pesatnya di masa lampau, walaupun perkembangannya
dewasa ini agak tertinggal apabila dibandingkan dengan perkembangan di negeri
maju lainnya. Betapapun, masyarakat dan kebudayaan Indonesia yang beranekaragam
itu tidak pernah mengalami kemandegan sebagai perwujudan tanggapan aktif
masyarakat terhadap tantangan yang timbul akibat perubahan lingkungan dalam
arti luas maupun pergantian generasi.
Ada sejumlah kekuatan yang
mendorong terjadinya perkembangan sosial budaya masyarakat Indonesia. Secara
kategorikal ada 2 kekuatan yang mmicu perubahan sosial,
Petama, adalah kekuatan dari dalam
masyarakat sendiri (internal factor), seperti pergantian generasi dan berbagai
penemuan dan rekayasa setempat.
Kedua, adalah kekuatan dari luar
masyarakat (external factor), seperti pengaruh kontak-kontak antar budaya
(culture contact) secara langsung maupun persebaran (unsur) kebudayaan serta
perubahan lingkungan hidup yang pada gilirannya dapat memacu perkembangan
sosial dan kebudayaan masyarakat yang harus menata kembali kehidupan mereka .
Betapapun cepat atau lambatnya
perkembangan sosial budaya yang melanda, dan factor apapun penyebabnya, setiap
perubahan yang terjadi akan menimbulkan reaksi pro dan kontra terhadap
masyarakat atau bangsa yang bersangkutan. Besar kecilnya reaksi pro dan kontra
itu dapat mengancam kemapanan dan bahkan dapat pula menimbulkan disintegrasi
sosial terutama dalam masyarakat majemuk dengan multi kultur seperti Indonesia.
B. masyarakat
pedesaan dan perkotaan
A. Definisi Masyarakat Perdesaan dan
Perkotaan
I.
masyarakat pedesaan
Pengertian pedesaan:
a. Menurut Sutardjo kartohadi kusuma
mengemukakan, desa adalah suatu kesatuan hukum di mana bertempat tinggal
suatu masyarakat pemerintahan sendiri.
b. Menurut bintarto,desa
merupakanperwujudan atau kesatuan geografi, sosial ekonomi politik,dan kultural
yang terdapat di situ, dalam hubungannya dan pengaruhnya secara timbal balik
dengan daerah lain.
II. masyarakat perkantoran
Masyarakat perkotaan sering di
sebut juga urban community. Pengertian masyarakat kota lebih di tekankan pada
sifat sifat kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Pengertian
kota dapat dikenakan pada daerah atau lingkungan komunitas tertentu dengan
tingkatan dalam struktur pemerintahan.
B. Ciri-ciri Masyarakat Perdesaan dan
Perkotaan
I. ciri
ciri masyarakat pedesaan
a)
Di dalam masyrakat pedesaan di
antara warganya mempunyai hubungan lebih mendalm dan erat bila
dibandingkandengan pedesaan lainya diluar batas-batas wilahnya.
b)
Sistem kehidupan umumnya
berkelompok dengan dasar kekeluargaan/paguyuban.
c)
Sebagian besar warga masyarakat
pedesaan hidup dari pernian, pekerjaan –pekejaan yang bukan pertanian merupakn
pekerjaan sambilan yang biasanya sebagai pengisi waktu luang.
d)
Masyarakat tersebut homogen,
seperti dalam hal mata pencarian,agama,adat istiadat dan sebagainya.
Tetapi, sebenarnya di
dalam masyarakat pedesaan kita ini mengenal bermacam-macam gejala, diantaranya:
a.
Konflik (Pertengkaran)
b.
KontraversiPertentangan)
c.
Kompetisi (Persiapan)
d.
Kegiatan pada masyrakat pedesaan
II. ciri – ciri masyarakat perkantoraan
1.Kehidupan
keagamaan berkurang bila dibandingkan dengankehidupan keagamaan di desa.Cara
kehidupan perkotaanmempunyai kecenderungan ke arah keduniawian,bila di
bandingkan dengan kehidupan warga masyarakat desa yang cenderung ke arah
keagamaan.
2.Orang
kota pada umumnya dapat mengurus diri sendiri tanpa bergantung pada orang-orang
lain.
3.Pembagian
kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas- batas
yang nyata.
4.lebih
mudah mendapatkan pekerjaan.pekerjaan para warga desa lebih bersifat seragam,
terutama dalam bidang bertani. Lain halnya di kota ,pembagian kerja sudah
meluas, sudah ada macam-macam kegiatan industri,sehingga tidak hanya terbatas
pada satu sektor pekerjaan.
5.
jalan pikiran rasional yang pada umumnya di anut oleh masyarakat perkotaan
6. jalan kehidupan yang cepat
di kota-kota,mengakibatkan pentingnya faktor waktu bagi warga kota,sehingga
pembagian waktu yang teliti sangat penting.Untuk mengejar kebutuhan- kebutuhan seorang individu.
7. perubahan-perubahan
sosial tampak dengan nyata di kota-koya, sebab kota-kota biasanya terbuka dalam
menerima pengaru-pengaruh dari luar.hal ini sering menimbulkan pertentangan
antara golongan tua dengan golongan muda. Oleh karena itu golongan muda yang
sepenuhnya belum terwujud kepribadiannya, lebih senang mengikuti pola-pola
barudalam kehidupannya.
III. Perbedaan
Masyarakat Perdesaan dan Perkotaan
Perbedaan antara desa dan kota
Dalam masyarakat modern, sering
dibedakan antara masyarakat pedesaan (rural community) dan masyarakat perkotaan
(urban community). Menurut Soekanto (1994), per-bedaan tersebut sebenarnya
tidak mempunyai hubungan dengan pengertian masyarakat sederhana, karena dalam
masyarakat modern, betapa pun kecilnya suatu desa, pasti ada pengaruh-pengaruh
dari kota. Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan, pada
hakekatnya bersifat gradual.
Kita dapat membedakan antara
masya-rakat desa dan masyarakat kota yang masing-masing punya karakteristik
tersendiri. Masing-masing punya sistem yang mandiri, dengan fungsi-fungsi
sosial, struktur serta proses-proses sosial yang sangat berbeda, bahkan
kadang-kadang dikatakan "berlawanan" pula. Perbedaan ciri antara
kedua sistem tersebut dapat diungkapkan secara singkat menurut Poplin (1972)
sebagai berikut:
Masyarakat
Pedesaan
|
Masyarakat
Kota
|
Perilaku
homogen
Perilaku
yang dilandasi oleh konsep kekeluargaan dan kebersamaan
Perilaku
yang berorientasi pada tradisi dan status Isolasi sosial, sehingga statik
Kesatuan
dan keutuhan kultural
Banyak
ritual dan nilai-nilai sakral
Kolektivisme
|
Perilaku
heterogen
Perilaku
yang dilandasi oleh konsep pengandalan diri dan kelembagaan
Perilaku yang berorientasi pada rasionalitas dan fungsi
Mobilitas
sosial, sehingga dinamik
Kebauran
dan diversifikasi kultural
Birokrasi
fungsional dan nilai-nilai secular
Individualisme
|
Warga suatu masyarakat pedesaan
mempunyai hubungan yang lebih erat dan lebih mendalam ketimbang hubungan mereka
dengan warga masyarakat pedesaan lainnya. Sistem kehidupan biasanya berkelompok
atas dasar sistem kekeluargaan (Soekanto, 1994). Selanjutnya Pudjiwati (1985),
menjelaskan ciri-ciri relasi sosial yang ada di desa itu, adalah pertama-tama,
hubungan kekerabatan. Sistem kekerabatan dan kelompok kekerabatan masih
memegang peranan penting. Penduduk masyarakat pedesaan pada umumnya hidup dari
pertanian, walaupun terlihat adanya tukang kayu, tukang genteng dan bata,
tukang membuat gula, akan tetapi inti pekerjaan penduduk adalah pertanian.
Pekerjaan-pekerjaan di samping pertanian, hanya merupakan pekerjaan sambilan
saja.
Golongan orang-orang tua pada
masyarakat pedesaan umumnya memegang peranan penting. Orang akan selalu meminta
nasihat kepada mereka apabila ada kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Nimpoeno
(1992) menyatakan bahwa di daerah pedesaan kekuasaan-kekuasaan pada umumnya
terpusat pada individu seorang kiyai, ajengan, lurah dan sebagainya.
Ada beberapa ciri yang dapat
dipergunakan sebagai petunjuk untuk membedakan antara desa dan kota.
Dengan melihat perbedaan perbedaan yang ada mudah mudahan akan dapat mengurangi
kesulitan dalam menentukan apakah suatu masyarakat dapat disebut sebagi
masyarakat pedeasaan atau masyarakat perkotaan.
Ciri ciri tersebut antara lain :
1)
jumlah dan kepadatan penduduk
2)
lingkungan hidup
3)
mata pencaharian
4)
corak kehidupan sosial
5)
stratifiksi sosial
6)
mobilitas sosial
7)
pola interaksi sosial
8)
solidaritas sosial
9)
kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional
VIII. SUMBER
DAYA YANG ADA DI PEDESAAN DAN PERKOTAAN
DALAM
UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK :
Sumber daya ada seperti :
1) Sumber daya manusia : Jumlah
penduduk yang cukup tinggi dapat dipakai sebagai modal dasar pembangunan, bila
dibarengi dengan kwalitas yang cukup memadai. Bila sebaliknya akan menjadi
beban dalam upaya kesehatan ibu dan anak. Begitu pula dari segi tenaga
kesehatan baik yang bersumber dari swadaya masyarakat seperti kader kesehatan,
dukun terlatih akan mendukung upaya kesehatan ibu dan anak.
2) Sumber daya sarana kesehatan :
Kwantitas & kwalitas sarana pelayanan kesehatan seperti Rumah sakit,
Puskesmas, Puskemas Pembantu, Polindes, Posyandu dsb, yang ada baik di
perkotaan dan pedesaan akan mempunyai arti penting dalam upaya kesehatan ibu
dan anak. Begitu pula dalam kesediaan peralatan medis dan non medis, bahan
medis dan non medis serta obat-obatan.
3) Sumber daya dana kesehatan :
Kecukupan dalam pembiayaan kesehatan terutama untuk pelayanan kesehatan ibu dan
anak mempunyai arti penting yang sangat besar dalam kelancaran program-program
kesehatan yang ada.
4) Teknologi dan pemilihan metode
dalam upaya pelayanan kesehatan ibu dan anak akan membantu meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
IX. MASALAH MASALAH MASYARAKAT DESA DAN KOTA
Permasalahan masyarakat di pedesaan
terkait dengan sektor sosial seperti usaha-usaha perikemanusiaan, pendidikan
yang masih rendah terutama kaum perempuannya dan masih rendahnya status
kesehatan masyarkat.
Dari sektor
ekonomi sarana prasana untuk produksi barang dan jasa masih kurang begitu pula
dari sektor budaya : masih kentalnya adat-istiadat sehingga lebih lambat dalam
menerima perubahan. Untuk itu diperlukan pembangunan masyarakat dan Pembangunan
desa dengan pendekatan kepada masyarakat serta pendekatan organisasi untuk
bersama-sama membangun masyarakat.
Permasalahan daerah perkotaan yang palin
mendasar adalah tingginya kepadatan penduduk sebagai akibat dari tingginya
pertumbuhan penduduk. Hal ini mengakibatkan turunnya kuantitas dan kualitas
fasilitas masyarakat kota seperti air minum, kesehatan, transportasi dsb. Untuk
itu diperlukan program perbaikan kampung, pembangunan perumahan murah,
peningkatan kuantitas dan kualitas air minum, sistem sanitasi, fasilitas
pendidikan dasar & menengah, fasilitas kesehatan, dan pusat-pusat
perbelanjaan.
D. Pengertian dan Definisi
Masyarakat Menurut Para Ahli
Konsep tentang masyarakat pasti
sering kita dengar, seperti: masyarakat
desa, masyarakat kota, masyarakat Betawi, masyarakat Jawa, dll. Meskipun
secara mudah bsia diartikan bahwa masyarakat itu berarti warga namun pada
dasarnya konsep masyarakat itu sendiri sangatlah abstrak dan sulit ditangkap.
Istilah masyarakat berasal dari kata musyarak yang berasal dari Bahasa Arab yang memiliki arti ikut serta atau berpartisipasi, sedangkan dalam bahasa Inggris disebut Society.
Istilah masyarakat berasal dari kata musyarak yang berasal dari Bahasa Arab yang memiliki arti ikut serta atau berpartisipasi, sedangkan dalam bahasa Inggris disebut Society.
Sehingga bisa dikatakan bahwa
masyarakat adalah sekumpulan manusia yang berinteraksi dalam suatu hubungan
sosial. Mereka mempunyai kesamaan budaya, wilayah, dan identitas.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi tentang masyarakat menurut beberapa ahli :
1. menurut peter l. berger
Definisi masyarakat adalah suatu keseluruhan kompleks hubungan manusia yang luas sifatnya. Keseluruhan yang kompleks sendiri berarti bahwa keseluruhan itu terdiri atas bagian-bagian yang membentuk suatu kesatuan.
2. menurut marx
Masyarakat ialah keseluruhan hubungan - hubungan ekonomis, baik produksi maupun konsumsi, yang berasal dari kekuatan-kekuatan produksi ekonomis, yakni teknik dan karya.
3. menurut gillin & gillin
Masyarakat adalah kelompok manusia yang mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang diikat oleh kesamaan.
4.menurut harold j. laski
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang hidup dan bekerjasama untuk mencapai terkabulnya keinginan-keinginan mereka bersama
5. menurut robert maciver
Masyarakat adalah suatu sistim hubungan-hubungan yang ditertibkan (society means a system of ordered relations)
6.menurut selo soemardjan
Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan
7. menurut horton & hunt
Masyarakat adalah suatu organisasi manusai yang saling berhubungan
8. menurut mansur fakih
Masyarakat adalah sesuah sistem yang terdiri atas bagian-bagian yang saling berkaitan dan masing-masing bagian secara terus menerus mencari keseimbangan (equilibrium) dan harmon.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi tentang masyarakat menurut beberapa ahli :
1. menurut peter l. berger
Definisi masyarakat adalah suatu keseluruhan kompleks hubungan manusia yang luas sifatnya. Keseluruhan yang kompleks sendiri berarti bahwa keseluruhan itu terdiri atas bagian-bagian yang membentuk suatu kesatuan.
2. menurut marx
Masyarakat ialah keseluruhan hubungan - hubungan ekonomis, baik produksi maupun konsumsi, yang berasal dari kekuatan-kekuatan produksi ekonomis, yakni teknik dan karya.
3. menurut gillin & gillin
Masyarakat adalah kelompok manusia yang mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang diikat oleh kesamaan.
4.menurut harold j. laski
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang hidup dan bekerjasama untuk mencapai terkabulnya keinginan-keinginan mereka bersama
5. menurut robert maciver
Masyarakat adalah suatu sistim hubungan-hubungan yang ditertibkan (society means a system of ordered relations)
6.menurut selo soemardjan
Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan
7. menurut horton & hunt
Masyarakat adalah suatu organisasi manusai yang saling berhubungan
8. menurut mansur fakih
Masyarakat adalah sesuah sistem yang terdiri atas bagian-bagian yang saling berkaitan dan masing-masing bagian secara terus menerus mencari keseimbangan (equilibrium) dan harmon.
a) Pengertian
Masyarakat
adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan
tetap dan mempunyai kepentingan yang sama.Seperti; sekolah,
keluarga,perkumpulan, Negara semua adalah masyarakat.
Dalam
ilmu sosiologi kita mengenal ada dua macam masyarakat, yaitu masyarakat
paguyuban dan masyarakat petambayan.Masyarakat paguyuban terdapat hubungan
pribadi antara anggota- anggota yang menimbulkan suatu ikatan batin antara
mereka.Kalau pada masyarakat patambayan terdapat hubungan pamrih antara
anggota-anggota nya.
b) Unsur-unsur suatu masyarakat
Masyarakat
mengandung unsur-unsur seperti berikut ini :
- Paling tidak ada 2 orang individu;
- Mereka menyadari satu kesatuan mereka;
- Jangka waktu dalam berhubungan termasuk lama. Hubungan itu melahirkan manusia yang baru yang tetap selalu berkomunikasi dan membuat berbagai aturan yang berhubungan dengan keterkaitan/hubungan antar masyarakat tersebut.
- Mereka menjadi sebuah sistem, yang hidup secara bersama-sama yang pada akhirnya melahirkan apa yang di sebut kultur / kebudayaan serta saling berhubungan antara sesama masyarakat.
c) Syarat- Syarat Masyarakat
a. Harus ada perkumpulan manusia dan harus banyak
b. Telaah bertempat tinggal dalam waktu lama disuatu daerah tertentu.
c. Adanya aturan atau undang-undang yang mengatur masyarakat untuk
menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.
Bila dipandang cara terbentuk
nya masyarakat:
1.Masyarakat
paksaan,misalnya negara, masyarakat tawanan
2.Masyarakat
mardeka
a).Masyarakat natur,yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendiri nya,
seperti: geromboklan (harde), suku (stam), yang bertalian karena hubungan darah
atau keturunan.
b).Masyarakat kultur,yaitu masyarakat yang terjadi karena kapantingn
kedunian atau kepercayaan.
Masyarakat dipandang dari
sudut Antropologi terdapat dua type masyarakat:
1) Masyarakat kecil yang belum begitu kompleks, belum mengenal
pembagian kerja, belum mengenal tulisan, dan tehknologi nya sederhana.
2).Masyarakat sudah kompleks, yang sudah jauh menjalankan spesialisasi
dalam segala bermasyarakat bidang, kerena pengetahuan modern sudah
maju,tehknologi pun sudah berkembang dan sudah mengenal tulisan.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Kebudayaan
adalah peradaban yang mengandung pengertian yang luas meliputi pemahaman. dan
perasaan suatu bangsa yang kompleks, meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni,
moral, hukum, adat istiadat (kebiasaan) dan pembawaan lainnya yang diperoleh
dari anggota masyarakat. (Taylor, 1981)
5 lapisan perkembangan sosial
budaya Indonesia:
1.
Lapisan sosial budaya lama dan asli, yang memperlihatkan persamaan yang
mendasar (bahasa, budaya,dan adat) di samping perbedaab-perbedaan dari daerah
kedaerah. Persatuan dan kesatuan yang bersumber kepada lapisan ini tidak di
tiadakan oleh datangnya agama dan nilai-nilai baru.
2.
Lapisan keagamaan dan kebudayaan yang berasal dari India . wilaya
Indonesia merupakan pusat pengenmangan peradaban Hindia di pulau Jawa,
namun kesadaran akan kebersamaan tetap dijunjung tinggi (Bineka Tunggal Ika).
3.
Lapisan yang datang dengan agama islam tersebar luas di Wilayah Indonesia yang
sekaligus juga memberikan corak tata kemasyarakatan, sebagaimana halnya agama
Budha dan Hindu yang telah memberi warna pada tatanan masyarakat dan struktur
ketata Negaraan.
4.
Lapisan yang datang dari Barat bersama dengan agama Kristen melengkapi
kehidupan umat beragama di Indonesia di tengah tengah pengaruh dominasi asing
yang silih berganti dari kerajaan kerajaan Spanyol, Portugis, Belanda, dan
Inggris.
5.
Lapisan kebudayaan Indonesia yang dimualai kesadaran bangsa. Munculnya rasa
nasionalisme yang tinggi terhadap kekuasaan asing telah memberikan inspirasi
dan tekad untuk mendorong lahirnya gerakan Budi Utomo tanggal 20 Mei 1908,
kemudian disusul dengan pemantapan Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
Masyarakat
adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan
tetap dan mempunyai kepentingan yang sama.Seperti; sekolah,
keluarga,perkumpulan, Negara semua adalah masyarakat.
PERBEDAAN MASYARAKAT KOTA DAN DESA
Masyarakat
Pedesaan
|
Masyarakat
Kota
|
Perilaku
homogen
Perilaku
yang dilandasi oleh konsep kekeluargaan dan kebersamaan
Perilaku
yang berorientasi pada tradisi dan status Isolasi sosial, sehingga statik
Kesatuan
dan keutuhan kultural
Banyak
ritual dan nilai-nilai sakral
Kolektivisme
|
Perilaku
heterogen
Perilaku
yang dilandasi oleh konsep pengandalan diri dan kelembagaan
Perilaku yang berorientasi pada rasionalitas dan fungsi
Mobilitas
sosial, sehingga dinamik
Kebauran
dan diversifikasi kultural
Birokrasi
fungsional dan nilai-nilai secular
Individualisme
|
B.
SARAN
Diharapkan kepada para pembaca yang
akan lebih mendalami tentang Perkembangan
Sosial Budaya Indonesia dapat mengambil Referensi yang lain sehingga dapat
membandingkan dengan Referensi yang kami gunakan dalam penyusunan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA